Mazmur 147 : 1 - 6
147:1 Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.
147:2 TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai;
147:3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;
147:4 Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya.
147:5 Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.
147:6 TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi.
Berkubang dalam luka
Manusia
bukan hanya terdiri dari hal yang fisik, yang kalau luka terasa sakit,
tapi kita juga terdiri dari yang non-fisik, yang juga bisa dilukai,
tentu tidak selalu dengan benda fisik. Luka yang sifatnya non-fisik
itulah yang sering kita sebut sebagai luka batin, karena yang terluka
memang ‘batinnya’, yang bahkan bisa membuat kita lebih merana daripadi
luka fisik. Kadang sakit fisik lebih mudah diobati dari pada sakit
hati. Separah-parahnya kita sakit, masih bisa ditelusuri: dicari
bakterinya dimana, jenisnya apa, lalu ditelusuri antibiotic apa yang
bisa membunuh bakteri itu. Tapi kalau didalam hati engkau menyimpan rasa
sakit hati, kecewa dan dendam, antibiotik apa yang cocok?
Hari
ini kita membaca bahwa Allah menyembuhkan orang-orang yang patah hati
atau broken in heart dan membalut luka-luka mereka. “Orang-orang yang
patah hati” dalam mazmur ini bukan sekedar orang yang punya luka batin
karena disakiti orang lain atau rasa kecewa dan kepahitan karena
peristiwa hidup yang berat. Memang orang-orang demikian termasuk
didalamnya. Tapi yang paling mendasar dari orang yang “broken in heart”
adalah orang yang patah hati karena dosa. Jadi mereka adalah orang yang
merasa hancur hatinya karena menyadari dosanya. Hati mereka hancur
karena mereka sadar bahwa dosa-dosa itu tidak berkenan di hadapan Allah.
Orang yang hancur hatinya adalah orang yang sadar dirinya adalah
pendosa. Allah akan memulihkan orang yang seperti ini.
Ketahuilah
bahwa dalam setiap ‘luka’ yang anda rasakan entah itu rasa kecewa,
sakit hati, tidak mau mengampuni, pasti ada unsur dosa didalamnya.
Mungkin seseorang mengatakan “itu bukan dosa, karena aku korban! aku
disakiti, aku dihina, aku dikhianati”. Lalu biasanya orang seperti ini
akan membiarkan dirinya berkubang dalam luka-lukanya, tidak mau keluar
dari rasa itu. Bukankah ketidak mampuan kita untuk memaafkan, ketidak
sanggupan kita untuk menerima diri kita dan rasa dendam yang menguasai
kita, semua itu adalah dosa? Tapi orang yang patah hatinya adalah orang
yang mengaku bahwa didalam luka-lukanya ada dosa. Mereka adalah orang
yang mengatakan “Tuhan aku begitu kecewa, aku begitu sakit hati, tapi
aku tidak tahu harus bagaimana, balutlah luka-lukaku supaya aku lepas
dari kekecewaan ini”
Orang yang “broken heart” didalam Mazmur ini
adalah orang yang sadar dirinya hancur, dan mengaku bahwa dia
membutuhkan Allah. Karena dia tahu dia tidak bisa menyembuhkan dirinya
sendiri; dia tahu hanya Allah yang sanggup menyembuhkan dan memulihkan
hidupnya. Kalau bintang di langit saja Allah yang menentukan jumlahnya
dan nama-namanya, apalagi mengurus luka kita yang kecil ini? Kalau
begitu, mengapa masih terus berkubang dalam luka-luka hidupmu?
No comments:
Post a Comment