December 23, 2009

Renungan: Herodes, manusia yang haus akan kuasa

Matius 2 : 13 - 23

2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."

2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,

2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:

2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

2:19 Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya:

2:20 "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati."

2:21 Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.

2:22 Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.

2:23 Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.


Herodes, manusia yang haus akan kuasa

Dunia tempat kita berada ini adalah dunia yang penuh dengan kuasa. Dimana-mana orang ingin berkuasa. Banyak orang berpikir bahwa semakin dia memiliki banyak maka semakin dia lebih berkuasa lagi. Dunia ini mengajarakan bahwa kalau kita tidak berkuasa, maka kita akan dikuasai; itu saja masalahnya. Ke dalam dunia yang seperti inilah Tuhan Yesus lahir. Ketika Ia lahir, Bayi Yesus sudah dihadang oleh seorang Herodes!

Herodes adalah tipikal orang yang haus akan kekuasaan, bahkan gila kuasa. Dia memerintah dengan tangan besi. Konon dia tega membunuh keluarganya sendiri untuk mempertahankan kekuasaannya, bahkan siapapun yang menghalangi dia, akan dibunuh. Herodes disebut-sebut sebagai raja, tapi sebenarnya Herodes bukanlah orang Jahudi, dia adalah orang Edom, dia dijadikan oleh orang Romawi yang waktu itu menjajah orang Israel, sebagai raja boneka. Dalam hatinya sebenarnya dia tahu bahwa dia bukanlah raja orang Jahudi yang sesungguhnya.

Ketika Yesus lahir, Herodes sudah memerintah lebih dari 30 tahun, tapi dia tetap semangat mempertahankan kekuasaannya. Dalam keadaan dirinya sudah tua, dia tahu dia sudah banyak bunuh orang, dan banyak orang berharap dia mati. Tiba-tiba dia mendengar berita bahwa seorang bayi telah lahir dan akan jadi raja orang Israel. Tentu berita ini membuat Herodes gelisah, takut, bahkan sakit hati dan berusaha menekan perasaannya dengan kemarahannya.

Disini Tuhan hadir sepertinya dalam keadaan tidak berdaya: betapa kecilnya Yesus di tangan Herodes yang dengan ringan memerintah utuk membunuh bayi-bayi. Kristus lahir seakan tidak berdaya, lemah,diombang-ambing oleh penguasa dan harus terdesak keluar dari Betlehem, lari ke mesir. Tapi justru itulah plot yang memang harus terjadi, lari ke Mesir dan kembali setelah Herodes meninggal. Semua itu sudah dinubuatkan dan sudah direncanakan. Justru yang disaksikan oleh Matius adalah kuasa Allah yang mengatur segalanya. Pekerjaan Tuhan disini jelas sekali. Semua plot yang terjadi ini bukan kebetulan, karena Allah sudah melihatnya terlebih dulu. Allah tidak pernah kehilangan kendali, bahkan Allah memegang kendali segalanya, dan tidak satupun yang menguasai Tuhan Yesus: tidak dosa, tidak Herodes, atau kuasa lainnya.

Sobat muda, cerita kelahiran Kristus menunjukkan kuasa Allah yang nyata di bumi. Kristus memang datang sebagai bayi, tapi Dia datang sebagai Raja, yang dipenuhi oleh kemuliaan Raja. Kalau Kristus datang sebagai Raja, maka biarlah sekarang kita juga mengerti bahwa hanya Tuhan Yesus yang berkuasa atas kita, bukan uang, bukan kedudukan, dan bukan diri kita sendiri. Hidup harus dikuasai oleh Kristus. Dia hadir sebagai Tuhan yang artinya sebagai penguasa dalam hidup kita.

Apakah yang menguasai hidupmu saat ini? Banyak orang masih dikuasai hawa nafsunya dan dikuasai dirinya sendiri. Ketika kita merayakan natal, ingatlah bahwa Kristus sungguh hadir dan menguasai hidup kita. Jangan biarkan apapun atau siapapun memegang kendali atas diri kita selain Dia yang memiliki hidup kita.

No comments:

Post a Comment