Ulangan 32 : 3 - 4
32:3 Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita
32:4
Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil,
Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.
Keadilan Allah ditengah Carut Marut Keadilan di Negeri Kita
Akhir-akhir
ini kata “keadilan” menjadi topic yang hangat di negeri kita. Kasus
yang melilit institusi seperti KPK, POLRI dan Kejaksaan, menjadi
berita-berita yang hangat dan terus dibicarakan orang. Dalam diri
manusia memang ada “sense of Justice” atau rasa keadilan. Kita marah
ketika mendengar ada orang bisa melenggang dan bebas dari hukuman yang
harusnya dia terima, hanya karena dia sanggup membayar semua pihak yang
terkait dalam penegakan hukum. Walau manusia punya rasa keadilan, tapi
konsep keadilan manusia sudah diwarnai oleh dosa, dan dalam konsep
keadilan versi manusia ini, kita sering tidak konsisten atau tidak adil.
Berbicara tentang keadilan membuat kita seringkali merasa pesimis,
karena di negeri kita terlalu banyak Hakim yang tidak adil, Polisi yang
tidak jujur, dan Jaksa yang berkonspirasi. Kalau seperti ini perangkat
keadilan di negeri kita, maka tidak heran banyak penderitaan yang kita
alami dalam hidup dikarenakan ketidakadilan orang terhadap kita. Tapi
puji Tuhan, perangkat keadilan yang kita temui di tengah-tengah kita itu
bukanlah satu-satunya keadilan tertinggi dalam hidup kita. Ada keadilan
yang lebih tinggi nilai nya dan mengatur secara penuh dan berkuasa atas
seluruh hidup manusia, itulah Keadilan Allah.
Musa sedang
mengajarkan suatu nyanyian yang isinya tentang pengajaran-pengajaran
penting sebelum mereka masuk ke tanah yang Tuhan janjikan. Dalam
nyanyian yang panjang ini, salah satu yang dibicarakan adalah tentang
keadilan Tuhan. Pertama, Musa mengingatkan kita bahwa Allah yang
menyatakan keadilanNya adalah Allah yang maha tinggi. Ketundukan kita
secara total pada keadilan Allah menjadi sikap mendasar sebelum kita
berserah pada keadilanNya. Mungkin sekeliling kita menjerat kita dengan
tidak adil, tapi kalau kita punya pengakuan dan ketundukan adanya
keadilan yang lebih tinggi, maka kita akan tetap memiliki harapan di
dalam Tuhan. Kedua, Keadilan Allah ini adalah keadilan yang dapat kita
andalkan sepenuhnya, karena Dia adalah “gunung batu” yang pekerjaanNya
sempurna. “Gunung batu” adalah ungkapan untuk menjelaskan natur Allah
sebagai pelindung yang kuat, dan sebagai landasan yang tidak
tergoyahkan. Mengapa masyarakat cenderung bersikap pesimis terhadap
keadilan di negeri kita, karena masyarakat melihat bahwa pihak-pihak
yang seharusnya menegakkan hukum tidak dapat diandalkan, tidak kokoh dan
mudah sekali dikendalikan. Tapi Allah yang adil adalah Allah yang tidak
tergoyahkan, yang pekerjaanNya sempurna dan tidak pernah salah. Ketiga,
Keadilan Allah selalu merupakan kebenaran, atau dengan kata lain,
keadilan Allah selalu berjalan bersama dengan kebenaranNya, bahkan
keadilan Allah berjalan bersama dengan Kasihnya.
Sahabat,
dalam hidup yang sering tidak adil ini, kita harus punya keyakinan bahwa
keadilan yang tertinggi adalah keadilan Allah. Sehingga ketika engkau
mengatakan “this is not fair” kepada manusia, ingatlah masih ada lagi
keadilan yang lebih tinggi. Namun kita juga harus sadar bahwa ketika
keadilan Allah yang kita andalkan, maka kita juga harus bersikap adil
pada sesama kita. Jangan pernah merugikan orang, menipu, memfitnah,
mencelakakan, atau apa saja, karena keadilan Allahpun akan diberlakukan
atas kita ketika kita berbuat dosa. Keadilan Allah ini harusnya membuat
kita gentar, dan tidak mau sedikitpun memberi tempat pada perbuatan
dosa. Kita memang tidak hidup dalam jaman Ananias dan Safira, yang
berbuat dosa langsung mati di tempat, tapi itu menjadi peringatan yang
sangat keras bahwa keadilan Allah berlaku juga atas kita.
Kalau Dia adalah Allah yang Adil, mengapa kita masih berani berbuat dosa?