July 17, 2012

Renungan: Memandang Rendah Karena Sukunya

Bilangan 12 : 1 - 15

12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.

12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.

12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.

12:5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.

12:6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.

12:7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.

12:8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"

12:9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.

12:10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

12:11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.

12:12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."

12:13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."

12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."

12:15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.


Memandang Rendah Karena Sukunya

Miryam dan Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush (Bilangan 12:1)

Ada 2 orang datang mendekat kepada penjual baju dan kain khas Bali yang tergelar ramai di Kuta. Yang satu adalah seorang turis perancis, yang lainnya adalah turis lokal dari Surabaya. Sang penjual begitu antusias melayani turis yang berkulit putih ini, karena dalam pikirannya, turis asing ini punya uang yang lebih banyak ketimbang turis lokal. Tapi ternyata orang bule itu hanya melihat-lihat barangnya, mencoba disana dan disitu, tapi tak satupun yang ia beli. Ketika turis bule itu pergi, barulah dia berpaling kepada sang turis lokal yang masih sibuk memilih sendiri barang-barang yang ia cari. Akhirnya turis local ini membeli beberapa kain dan membayarnya. Ini pemandangan yang biasa terjadi di tempat-tempat wisata di negeri kita. Bangsa kita ini masih banyak melihat orang dari warna kulitnya. Padahal itu semua hanyalah warna kulit!

Konon katanya orang Kush yang dinikahi oleh Musa itu, kulitnya berwarna hitam legam. Tapi sebenarnya orang Israel juga engga putih-putih amat! Namun demikian Miriam dan Harun, seperti yang Alkitab kisahkan, mengata-ngatai Musa karena istrinya orang Kush. Padahal Musa itu adalah pemimpim besar bangsa Israel, orang yang kepadanya Allah berkenan, dan memiliki persahabatan yang erat dengan Allah. Miriam memandang rendah Musa, karena dia memandang rendah istri Musa yang orang Kush itu.

Hari ini kita melihat sikap Allah terhadap orang seperti Miriam. Allah tidak suka dengan sikap itu. Sikap yang memandang rendah orang lain karena kesukuannya. Mungkin dimata Miriam, orang Kush yang hitam legam itu sangatlah rendah dan tidak pantas untuk adiknya. Padahal Allah sendiri tidak bilang apa-apa soal perempuan Kush yang diambil Musa. Malah Allah akhirnya menghukum Miriam yang sudah terlalu berani menghina Musa dengan menjadi kusta. Ironi sekali…Miriam yang mengata-ngatai Musa karena perempuan Kush yang hitam legam itu, sekarang menjadi putih sekali, tapi putih karena seluruh tubuhnya kena Kusta!

Jangan melihat orang lain dan merendahkan mereka dimatamu hanya karena kulit warnanya. Kadang pikiran ini sudah tertanam di kepala kita, kita harus lepaskan cara pikir seperti itu, karena Allah tidak memandang dengan cara demikian.