January 15, 2013

Renungan: Domba di tengah Serigala

Matius 10:16

(16)Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.


Domba di tengah Serigala

Orang Kristen dan penderitaan adalah suatu hal yang sangat dekat. Karena memang ketika kita memiliki iman percaya kita, maka resiko terbesar dari hidup keseharian kita adalah penderitaan. Kenapa? Karena kita hidup di dunia yang berdosa, dan ada ditengah orang berdosa. Tapi kita adalah orang yang sudah di tebus dan sedang berjuang untuk tidak berdosa lagi. Dengan demikian, kalau kita sungguh-sungguh orang Kristen, kemungkinan besar, bahkan bisa dipastikan, kita akan bertemu dengan benturan antara prinsip dan nilai kekristenan kita dan nilai dunia ini. Kalau tidak, kemungkinan besar, kita sudah banyak kompromi dan melepaskan banyak hal, sehingga semua berjalan dengan nyaman. Bahkan 2 Timotius 3;12 mengatakan: Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.

Ini sudah menjadi rumusan bahwa orang yang mengikut Kristus sungguh-sungguh akan mengalami penderitaan. Penderitaan ini bukan hanya cerita kaum misionari yang ada di pedalaman atau di daerah – daerah yang sulit untuk injil masuk. Penderitaan ini bukan sekedar cerita kaum martir yang telah mati dihukum karena iman mereka. Tapi ini juga cerita milik orang biasa seperti kita. Seorang karyawan yang tidak pernah mendapatkan promosi dalam karirnya hanya karena dia orang Kristen. Atau seorang anak muda yang tetap mempertahankan hidupnya bersih walaupun orang di sekelilingnya hidup rusak. Melihat dosa ada di depan mata kita saja, seharusnya membuat hati kita tidak anak dan merasa sesak karena orang jahat ada disekitar kita.

Dalam keadaan yang sulit inilah di tengah dunia yang seringkali bertentangan dengan kebenaran-kebanaran yang kita miliki, Tuhan Yesus mengatakan, ”sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Mungkin pada umumnya kita berpikir bahwa ular itu konotasinya licik dan cenderung nipu. Itu pemahaman kita tentang ular. Tapi orang dijaman itu tahu, bahwa ular tidak identik dengan itu. Ada pemahaman ilmu orang mesir yang melihat ular sebagai binatang pandai, bijak, dan punya banyak skill untuk melindungi dirinya dan sanggup masuk ke tempat-tempat sulit. Dalam terjemahan lain, dikatakan “ be wise as serpent, harmless as dove” .Kata yang lebih tepat adalah “bijak”. Inilah sikap orang Kristen seharusnya dalam menjalani hidup ditengah-tengah srigala. Menyatakan kebenaran, ditengah dunia yang bengkok ini dengan bijak dan tulus.

Orang yang bijak adalah orang yang tahu tempat dan waktu dalam menyatakan kebenaran. Bijak itu berkaitan dengan kemampuan kita mengerti kehendak Allah. Bijak itu tidak semata suatu intelegensi yang tinggi, atau suatu kemampuan berpikir tingkat tinggi, tapi daya tangkap kita akan kehendak Allah, sehingga kita tahu kapan kita bicara, kapan kita diam, kapan kita menetap, dan kapan kita harus pergi. Orang yang bijak akan mengkomunikasikan segala sesuatu dengan ketulusan dan kejujuran, bahkan menyatakan kebenaran dengan tulus tanpa ada agenda pribadi.

Bukan hanya bijak, tapi juga “harmless”, dalam arti tidak berbahaya, tidak mengancam, tidak ada kekerasan, bahkan cenderung tidak berdaya. Memang ini menjadi ciri khas anak-anak Tuhan: tidak melawan. Aneh bukan? Tapi memang “tidak melawan” itu lebih mengundang pesona, ketimbang “menyerang balik”. Bila kita disakiti orang, kita kecenderungan balik membalas bukan? Sikap tidak sepertinya memang kelihatan bodoh, tapi sebenarnya orang yang menanggung dan diam itu adalah orang yang kuat. Dengan itulah dia akan tetap terus menyatakan kebenaran.

Kita diutus ke tengah srigala, itu memang bukan pengalaman enak. Fakta bahwa kita adalah domba-domba, menunjukkan bahwa ada Gembala kita yang tidak pernah meninggalkan kita. Walaupun kita ada ditengah srigala, kita tidak takut, karena gembala kita, menyertai kita dan tidak akan membiarkan kita sendirian. Tapi memberikan kita kemampuan, dan mencukupi kita. Jangan pernah tawar hati bila anda sekarang sedang mengalami tekanan. Anda ingin menjadi orang benar dan orang baik, tapi hidup ini terlalu sulit dan keras, percayalah Gembala tidak pernah meniggalkan kita.

1 comment: