Lukas 3 : 8 - 17
3:8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang
sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham
adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan
anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:9 Kapak sudah
tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah
yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."
3:10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
3:11
Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia
membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan,
hendaklah ia berbuat juga demikian."
3:12 Ada datang juga
pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya:
"Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
3:14
Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang
harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan
jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
3:15 Tetapi
karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya
dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
3:16
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis
kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang
dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu
dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:17 Alat penampi sudah di
tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk
mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu
akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Pertobatan yang nyata terlihat buahnya
Di
sekeliling kita banyak barang palsu, nampaknya asli tapi sebenarnya
sebuah tiruan. Orangpun senang membeli barang-barang tiruan tersebut
yang hadir dalam bentuk perhiasan, baju, tas, dan lain sebagainya. Tapi
namanya juga barang tiuran, tetap saja barang tiruan, biarpun bagusnya
seperti bentuk aslinya. Manusia pun sudah banyak yang tidak asli, tapi
penuh kepalsuan. Misalnya anda tersenyum didepan seseorang, tapi
sebenarnya anda sendiri sedang ada kekesalan dengan orang tersebut dan
memilih pura-pura tersenyum didepanya. Ini bukan respon yang otentik.
Banyak orang Kristen tidak otentik, nampaknya saja asli karena melakukan
semua kehidupan ritual di depan publik dengan nyata: ke gereja, ibadah
dengan khusuk, memberikan persembahan, dan bernyanyi dengan semangat.
Tapi sebenarnya dia tidak sungguh-sungguh, karena respon-respon dalam
hidupnya tidak menunjukkan karakter Kristen yang sejati.
Pertobatan
juga ada yang asli dan tidak asli, nampaknya saja bertobat, menyesal,
minta ampun, tapi dalam hatinya tidak ada perubahan apa-apa. Itu
sebabnya Yohanes berteriak supaya orang Israel, sebagai orang yang sudah
mengenal Allah, yang bahkan mengaku keturunan Abraham dan mengikat
perjanjian dengan Allah, bertobat. Bahkan dalam catatan Matius,
disebutkan bahwa yang datang diantara orang-orang itu adalah pemuka
agama dan pemimpin masyarakat: orang farisi dan orang saduki. Lalu
Yohanes bilang “ hai kamu keturunan ular beludak, siapa bilang kamu
dapat melarikan diri dari murka Allah?”. Keturunan ular beludak disini
maksudnya adalah orang yang hatinya terpaut pada Iblis dan yang
dipenuhi dengan kejahatan, yaitu mereka yang ada dalam keturunan dosa.
Itu
berarti Yohanes mau bilang, bahwa tidak berarti kalau seorang ahli
agama, dan pemuka masyarakat, bisa lari dari hadapan Tuhan. Orang yang
sudah jadi pemuka agama saja, menurut Yohanes harus bertobat dan
menunjukkan buah pertobatan. Banyak orang yang sering ke gereja, yang
merasa sudah melayani banyak, merasa sudah aman, pasti masuk surga, lalu
justru hidup seenaknya aja. Padahal seorang yang sungguh-sungguh
Kristen dan sungguh-sungguh bertobat, harus memperlihatkan buahnya.
Buahnya itu harus yang otentik, bukan yang palsu dan yang pura-pura,
tapi yang sungguh-sungguh. Orang yang sungguh-sungguh bertobat,
responnya akan berbeda dengan orang yang pertobatannya hanya pura-pura.
Pertobatan yang sejati menuntut adanya buah. Pertama ,
Pertobatan yang sejati akan membawa perubahan yang nyata dan menyeluruh
dalam hidup seseorang yang dimulai dari hati. Semua memang bermula
dari perubahan hati. Karena hati itu pusat hidup dan pusat dari mana
segala kehendak dimulai dan keinginan diwujudkan. Kalau hati sudah
bertobat, maka seluruh hidup akan terbawa mengalami perubahan juga.
Pertobatan dimulai dari yang di dalam, lalu bergerak keluar menjadi
sikap, nilai dan perlaku; bukan sebaliknya. Kedua , Pertobatan
bukan hanya membawa perubahan di dalam diri kita sendiri secara
pribadi, tapi juga membawa perubahan dalam hidup kita dengan orang lain.
Jadi dampak pertobatan itu pasti harusnya terasa dan dirasakan oleh
orang lain. Yohanes mengatakan, “ kalau kamu punya 2 helai baju,
hendaklah ia membagi dengan yang punya.. .kalau kamu pemungut cukai,
jangan menagih lebih banyak dari yang ditentukan… kalau kamu tentara,
jangan merampas dan jangan memeras orang lain…” Itu berarti pertobatan
seseorang bukan hanya mengubah hati, tapi relasi kita dengan orang lain
juga jadi lebih baik karena hati yang sudah bertobat, akan punya belas
kasihan dan kemauan untuk berbuat yang baik bagi sesamanya.
Bagaimana teman… Sudahkah buah pertobatanmu nyata?
No comments:
Post a Comment