October 5, 2010

Renungan: Pertobatan yang nyata terlihat buahnya

Lukas 3 : 8 - 17

3:8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!

3:9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

3:10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"

3:11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
3:12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"

3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."

3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

3:15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,

3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."



Pertobatan yang nyata terlihat buahnya

Di sekeliling kita banyak barang palsu, nampaknya asli tapi sebenarnya sebuah tiruan. Orangpun senang membeli barang-barang tiruan tersebut yang hadir dalam bentuk perhiasan, baju, tas, dan lain sebagainya. Tapi namanya juga barang tiuran, tetap saja barang tiruan, biarpun bagusnya seperti bentuk aslinya. Manusia pun sudah banyak yang tidak asli, tapi penuh kepalsuan. Misalnya anda tersenyum didepan seseorang, tapi sebenarnya anda sendiri sedang ada kekesalan dengan orang tersebut dan memilih pura-pura tersenyum didepanya. Ini bukan respon yang otentik. Banyak orang Kristen tidak otentik, nampaknya saja asli karena melakukan semua kehidupan ritual di depan publik dengan nyata: ke gereja, ibadah dengan khusuk, memberikan persembahan, dan bernyanyi dengan semangat. Tapi sebenarnya dia tidak sungguh-sungguh, karena respon-respon dalam hidupnya tidak menunjukkan karakter Kristen yang sejati.

Pertobatan juga ada yang asli dan tidak asli, nampaknya saja bertobat, menyesal, minta ampun, tapi dalam hatinya tidak ada perubahan apa-apa. Itu sebabnya Yohanes berteriak supaya orang Israel, sebagai orang yang sudah mengenal Allah, yang bahkan mengaku keturunan Abraham dan mengikat perjanjian dengan Allah, bertobat. Bahkan dalam catatan Matius, disebutkan bahwa yang datang diantara orang-orang itu adalah pemuka agama dan pemimpin masyarakat: orang farisi dan orang saduki. Lalu Yohanes bilang “ hai kamu keturunan ular beludak, siapa bilang kamu dapat melarikan diri dari murka Allah?”. Keturunan ular beludak disini maksudnya adalah orang yang hatinya terpaut pada Iblis dan yang dipenuhi dengan kejahatan, yaitu mereka yang ada dalam keturunan dosa.
Itu berarti Yohanes mau bilang, bahwa tidak berarti kalau seorang ahli agama, dan pemuka masyarakat, bisa lari dari hadapan Tuhan. Orang yang sudah jadi pemuka agama saja, menurut Yohanes harus bertobat dan menunjukkan buah pertobatan. Banyak orang yang sering ke gereja, yang merasa sudah melayani banyak, merasa sudah aman, pasti masuk surga, lalu justru hidup seenaknya aja. Padahal seorang yang sungguh-sungguh Kristen dan sungguh-sungguh bertobat, harus memperlihatkan buahnya. Buahnya itu harus yang otentik, bukan yang palsu dan yang pura-pura, tapi yang sungguh-sungguh. Orang yang sungguh-sungguh bertobat, responnya akan berbeda dengan orang yang pertobatannya hanya pura-pura.

Pertobatan yang sejati menuntut adanya buah. Pertama , Pertobatan yang sejati akan membawa perubahan yang nyata dan menyeluruh dalam hidup seseorang yang dimulai dari hati. Semua memang bermula dari perubahan hati. Karena hati itu pusat hidup dan pusat dari mana segala kehendak dimulai dan keinginan diwujudkan. Kalau hati sudah bertobat, maka seluruh hidup akan terbawa mengalami perubahan juga. Pertobatan dimulai dari yang di dalam, lalu bergerak keluar menjadi sikap, nilai dan perlaku; bukan sebaliknya. Kedua , Pertobatan bukan hanya membawa perubahan di dalam diri kita sendiri secara pribadi, tapi juga membawa perubahan dalam hidup kita dengan orang lain. Jadi dampak pertobatan itu pasti harusnya terasa dan dirasakan oleh orang lain. Yohanes mengatakan, “ kalau kamu punya 2 helai baju, hendaklah ia membagi dengan yang punya.. .kalau kamu pemungut cukai, jangan menagih lebih banyak dari yang ditentukan… kalau kamu tentara, jangan merampas dan jangan memeras orang lain…” Itu berarti pertobatan seseorang bukan hanya mengubah hati, tapi relasi kita dengan orang lain juga jadi lebih baik karena hati yang sudah bertobat, akan punya belas kasihan dan kemauan untuk berbuat yang baik bagi sesamanya.

Bagaimana teman… Sudahkah buah pertobatanmu nyata?

No comments:

Post a Comment