Kejadian 8 : 1 - 4
8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan
segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia
dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi,
sehingga air itu turun.
8:2 Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,
8:3 dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.
8:4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
Allah Mengingat
Mengingat
adalah pekerjaan yang penting. Dalam hidup, kita banyak mengandalkan
ingatan untuk memudahkan banyak pekerjaan. Ingatan juga dibutuhkan
dalam proses belajar sehari-hari, sehingga kita makin bertumbuh dan
makin mengerti banyak hal. Dalam relasi pun ingatan sangat dibutuhkan
untuk membangun hubungan yang baik. Sederhana saja, kalau engkau lupa
akan hari ulang tahun pacar-mu, tidak kah dia kecewa? Seseorang akan
merasa berharga ketika kita mengingat hal-hal penting dalam hidupnya
karena ketika kita melakukannya sebenarnya kita sudah menunjukkan bahwa
dia cukup penting untuk kita ingat. Banyak hal yang harus kita ingat
tapi banyak hal juga yang sering terlupakan karena memang kapasitas kita
mengingat sangatlah terbatas. Tapi hari ini kita melihat bahwa Allah
mengingat kita dengan tidak terbatas; Dia tidak pernah melupakan apa
yang Dia sudah mulai dalam hidup kita.
Cerita air bah ini sampai
di satu titik penting yang ada di 8:1 “Maka Allah mengingat Nuh…”. Kata
“mengingat” bukan berarti sebelumnya Allah lupa. Ini merupakan suatu
ungkapan atau tanda bahwa Allah akan melakukan apa yang memang Ia harus
lakukan. Allah membawa Nuh yang ada dalam bahtera untuk sampai di
suatu point pemberhentiannya. Sebelumnya bahtera Nuh itu seperti sebuah
kotak kecil yang terombang-ambing di tengah air bah yang menutupi bumi.
Gambaran air bah yang menutupi bumi mungkin sungguh sulit untuk kita
gambarkan dalam benak kita, karena ini bukan sekedar banjir besar atau
tsunami yang pernah kita lihat sebelumnya. Bahkan puncak-puncak gunung
pun tertutup oleh air bah yang dasyat itu. Betapa kecilnya Nuh dalam
bahtera terombang-ambing di tengah kekacauan dan porak porandanya dunia
saat itu. Tapi di tengah “chaos” itu, Allah mengingat satu detail kecil
namun penting bagiNya, yaitu bahtera Nuh dan segala isinya.
Di
tengah kesibukan yang tinggi, pergumulan yang berat dan kekacauan hidup
dengan banyak detail, kita sering melupakan banyak hal, bahkan kita lupa
akan janji Tuhan bahwa Dia akan selalu memelihara. Tapi se”kacau”
apapun hidup kita dan sehebat apapun ‘air bah’ dalam hidup ini, Allah
tetap mengingat dan tidak akan pernah melupakan kita. Dia yang maha tahu
dapat melihat kedalaman hati kita ditengah chaos nya dunia ini. Ini
bukan saja menunjukkan bahwa Ia berkuasa maka Ia sanggup mengingat, tapi
juga menunjukkan betapa Ia mengasihi kita. Seharusnya hal ini menjadi
penghiburan yang melegakan hati. Orang boleh saja melupakan engkau, tapi
Allah tidak pernah begitu…Dia mengingatmu.
No comments:
Post a Comment