May 22, 2010

Renungan: Allah Mengingat......

Kejadian 8 : 1 - 4

8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.

8:2 Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,

8:3 dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.

8:4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.


Allah Mengingat

Mengingat adalah pekerjaan yang penting. Dalam hidup, kita banyak mengandalkan ingatan untuk memudahkan banyak pekerjaan. Ingatan juga dibutuhkan dalam proses belajar sehari-hari, sehingga kita makin bertumbuh dan makin mengerti banyak hal. Dalam relasi pun ingatan sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan yang baik. Sederhana saja, kalau engkau lupa akan hari ulang tahun pacar-mu, tidak kah dia kecewa? Seseorang akan merasa berharga ketika kita mengingat hal-hal penting dalam hidupnya karena ketika kita melakukannya sebenarnya kita sudah menunjukkan bahwa dia cukup penting untuk kita ingat. Banyak hal yang harus kita ingat tapi banyak hal juga yang sering terlupakan karena memang kapasitas kita mengingat sangatlah terbatas. Tapi hari ini kita melihat bahwa Allah mengingat kita dengan tidak terbatas; Dia tidak pernah melupakan apa yang Dia sudah mulai dalam hidup kita.

Cerita air bah ini sampai di satu titik penting yang ada di 8:1 “Maka Allah mengingat Nuh…”. Kata “mengingat” bukan berarti sebelumnya Allah lupa. Ini merupakan suatu ungkapan atau tanda bahwa Allah akan melakukan apa yang memang Ia harus lakukan. Allah membawa Nuh yang ada dalam bahtera untuk sampai di suatu point pemberhentiannya. Sebelumnya bahtera Nuh itu seperti sebuah kotak kecil yang terombang-ambing di tengah air bah yang menutupi bumi. Gambaran air bah yang menutupi bumi mungkin sungguh sulit untuk kita gambarkan dalam benak kita, karena ini bukan sekedar banjir besar atau tsunami yang pernah kita lihat sebelumnya. Bahkan puncak-puncak gunung pun tertutup oleh air bah yang dasyat itu. Betapa kecilnya Nuh dalam bahtera terombang-ambing di tengah kekacauan dan porak porandanya dunia saat itu. Tapi di tengah “chaos” itu, Allah mengingat satu detail kecil namun penting bagiNya, yaitu bahtera Nuh dan segala isinya.

Di tengah kesibukan yang tinggi, pergumulan yang berat dan kekacauan hidup dengan banyak detail, kita sering melupakan banyak hal, bahkan kita lupa akan janji Tuhan bahwa Dia akan selalu memelihara. Tapi se”kacau” apapun hidup kita dan sehebat apapun ‘air bah’ dalam hidup ini, Allah tetap mengingat dan tidak akan pernah melupakan kita. Dia yang maha tahu dapat melihat kedalaman hati kita ditengah chaos nya dunia ini. Ini bukan saja menunjukkan bahwa Ia berkuasa maka Ia sanggup mengingat, tapi juga menunjukkan betapa Ia mengasihi kita. Seharusnya hal ini menjadi penghiburan yang melegakan hati. Orang boleh saja melupakan engkau, tapi Allah tidak pernah begitu…Dia mengingatmu.

No comments:

Post a Comment